Cerita Dewasa Aku dan Tanteku
Cerita Dewasa Aku dan Tanteku |
Cerita Dewasa Aku dan Tanteku - Namaku Leo. Ini pertama kalinya aku nulis cerita di artikelceritasexdewasa.blogspot.com Umur aku sekarang 23 tahun. Sekarang kuliah disalah satu universitas swasta di surabaya. Tinggi aku 175 cm berat 60 kg. Aku termasuk cowok yg mudah terangsang, tiap kali melihat cewek dengan dada besar, penisku langsung berontak.. Aku sering melekukan onani paling tidak 1 kali sehari.. Kejadian ini terjadi ketika aku masih duduk di kelas 2 SMU.
Cerita
Sex | Waktu itu bulan Juli, lagi liburan sekolah. Waktu itu orang tua
dan adik perempuanku jalan-jalan ke jakarta, jadi rumahku tinggal aku
sendiri akhirnya aku dititipkan dirumah tanteku (adik Mamaku). Mina,
nama tanteku. Kalau nggak salah umur tanteku waktu itu 28, tanteku belum
punya anak walaupun sudah kawin 1 tahun lebih. Jadi ketika aku ke sana
dia senang sekali. Om-ku seorang pegawai swasta di Surabaya, tapi sering
keluar kota untuk kerja proyek di sana.
“Leo,
tolong jaga rumah dan tantemu ya, tantemu lagi sakit. Om besok ke
jakarta, ada proyek penting yg harus dikerjakan”kata om-ku.
“Ya, om. Beres, tapi mana duitnya, hehe”Terus aku dikasih 100 ribu sama om-ku.
“Ya, om. Beres, tapi mana duitnya, hehe”Terus aku dikasih 100 ribu sama om-ku.
Keesokan harinya..
“Leo, ingat ya pesan om”.
Pesan
om-ku dan akhirnya dia berangkat menuju Jakarta. Sorenya aku nonton TV
dengan tanteku. Waktu itu tanteku pake piyama yg tipis. Dada tanteku
kutaksir 34B, jadi lumayan besar..
“Tante kan lagi sakit, kenapa nggak istirahat saja? Biar cepat sembuh”.
“Nggak apa-apa. Kalau di kamar terus juga sama aja. Mendingan nonton TV bareng kamu disini”
“Nggak apa-apa. Kalau di kamar terus juga sama aja. Mendingan nonton TV bareng kamu disini”
Hehe,
aku lihati terus tubuh tanteku yg sexy itu.. Dan pikiranku mulai
ngeras, begitu juga adikku, sudah mulai bangun.. Aku langsung membaygkan
kalau lagi bersetubuh dengan tanteku itu.. Tiba-tiba..
“Oi, lagi mikirin apa Leo, sampai bengong kayak gitu. Lagi lihat TV kok lihat-lihat tante terus”.
“Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe”
“Bisa aja kamu. Nakal ya.”
“benar kok. Tante memang cantik.”Terus kami nonton TV lagi..
“Eh, sudah jam 7 lho, ayo makan malam. Sudah dibeliin ayam goreng. Tadi pesan di warung”
“Ayo tante..”aduh pikirku.. Padahal sedikit lagi..
“Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe”
“Bisa aja kamu. Nakal ya.”
“benar kok. Tante memang cantik.”Terus kami nonton TV lagi..
“Eh, sudah jam 7 lho, ayo makan malam. Sudah dibeliin ayam goreng. Tadi pesan di warung”
“Ayo tante..”aduh pikirku.. Padahal sedikit lagi..
Akhirnya kami makan malam bersaman.. Aku melihat tubuh tanteku terus.. Tidak konsentrasi untuk makan..
“Ayo, Leo. Dimakan ayamnya. Kok bengong. Minta disuapin ya?”
“Ah nggak tante bisa sendiri kok. Tapi kalau disuapin sih mau aja”
“Ayo cepat makan, dasar nakal”
“Atau tante mau disuapin sama Leo, tante kan lagi sakit”
“Ayo makan, jangan ngomong terus!” tanteku sepertinya marah..
Malamnya sekitar pukul 22.00.. Dari kamar tante terdengar suara panggilan.
“Leo. Leo.. Kesini sebentar”
“Ya tante, sebantar ya aku lagi telepon”
“Cepatan, Leo.” habis telepon aku langsung menuju kamar tante.
“Tante, aku masuk ya?”
“Ya, pintunya tidak dikunci kok, masuk aja”
“Ah nggak tante bisa sendiri kok. Tapi kalau disuapin sih mau aja”
“Ayo cepat makan, dasar nakal”
“Atau tante mau disuapin sama Leo, tante kan lagi sakit”
“Ayo makan, jangan ngomong terus!” tanteku sepertinya marah..
Malamnya sekitar pukul 22.00.. Dari kamar tante terdengar suara panggilan.
“Leo. Leo.. Kesini sebentar”
“Ya tante, sebantar ya aku lagi telepon”
“Cepatan, Leo.” habis telepon aku langsung menuju kamar tante.
“Tante, aku masuk ya?”
“Ya, pintunya tidak dikunci kok, masuk aja”
Aku langsung masuk kekamar tante. Kamrnya harum, bau parfum..
“Kamarnya harum tante. Pake apa?”
“Sini Leo. Dekat kesini.”
“Tante. Ada apa? Tante sakit lagi ya?”
“Ya Leo. Kepela tante rasanya seperti mau pecah..”
“Saya ambilin obat ya tante? Tante nggak apa-apa kan? Atau mau ke dokter?”.
“Nggak perlu Leo. Kamu kesini Leo”.
“Sini Leo. Dekat kesini.”
“Tante. Ada apa? Tante sakit lagi ya?”
“Ya Leo. Kepela tante rasanya seperti mau pecah..”
“Saya ambilin obat ya tante? Tante nggak apa-apa kan? Atau mau ke dokter?”.
“Nggak perlu Leo. Kamu kesini Leo”.
Aku lalu mendekat ke tubuh tante yg berbaring di ranjang.
“Sini” Tante lalu memegang tanganku dan di taruhnya di kepalanya.
“Tolong Leo, urut kepalaku ya. Biar sakitnya berkurang..” kata tante dengan suara yg menggoda..
“Tolong Leo, urut kepalaku ya. Biar sakitnya berkurang..” kata tante dengan suara yg menggoda..
Dan tentu saja langsung kupenuhi permintaannya.. Pikiranku mulai berpikiran lagi untuk bersetubuh dengan tanteku.
Aku
duduk diranjang di bagian atas kepala tanteku dan mengurut kepalanya.
Aku bisa melihat dada tanteku yg menyembul karena saat itu dia memakai
piyama warna putih yg tipis..
Sambil
mengurut kepalanya aku juga mengelus-elus rambut tanteku. Mataku
tertuju ke dadanya yg sepertinya mulai mengeras karena terlihat puting
susunya dari luar. Sepertinya tanteku tidak memakai BH.. Pikiranku
sepertinya tidak bisa diajak berkompromi lagi..
“Tante, tante cantik banget”.
“Leo tolong pijat kaki tante juga ya. Kok rasanya pegal”
“Ya tante” dan langsung kupijat betis tanteku..
“Kulit tante putih dan mulus ya” kataku.
“Hehe, ayo pijat terus Leo. Ayo lebih ke atas lagi, pijat paha tante.”
“Leo tolong pijat kaki tante juga ya. Kok rasanya pegal”
“Ya tante” dan langsung kupijat betis tanteku..
“Kulit tante putih dan mulus ya” kataku.
“Hehe, ayo pijat terus Leo. Ayo lebih ke atas lagi, pijat paha tante.”
Kupijat
paha tante yg mulus dan putih itu. Mata tanteku terpejam, sepertinya
kepalanya sudah tidak sakit lagi. Pikiran kotor ku muncul lagi. Ingin
rasanya menikmati tubuh tanteku ini. Pijatan yg tadinya kulakukan
sekarang berubah menjadi elusan pada paha tanteku.. Dan sepertinya
tanteku sangat menikmati karena tanteku diam saja.
“Tante, gimana rasanya sekarang. Sudah baikan?”
“Terusin. Jangan hentikan pijatanmu.. Ayo Leo..”
“Terusin. Jangan hentikan pijatanmu.. Ayo Leo..”
Aku
tahu tanteku pasti juga sudah mulai terangsang dilihat dari bahasa
tubuhnya.. Aku tidak lagi memijat tapi kuelus terus pahanya.. Dan
pelan-pelan kunaikkan tanganku dan kuselipkan ke celana tanteku.. Tidak
ada reaksi sama sekali dari tanteku.
Inilah
saatnya aku melakukannya.. pikirku dalam hati.. Kuelus-elus dengan
lembut tubuh tanteku itu. Dan akhirnya kuberanikan diri untuk menyentuh
celana dalam tenteku.. Dan ternyata celana dalamnya sudah basah..
Langsung saja kuelus memek tanteku yg masih ditutupi CD itu.
“Ehmm, Leo, ayo teruskan..”
Aku coba untuk menyelipkan jariku ke dalam CD tanteku.. Dan kugesekkan jariku disana..
“Enakk Leo, ayo terus,”
“Tante, saya buka celana tante ya, biar lebih asyik..”
“Terserah kamu Leo, ayo cepat..”
“Tante, saya buka celana tante ya, biar lebih asyik..”
“Terserah kamu Leo, ayo cepat..”
Langsung saja kubuka celana tante.. Dan sekarang aku elus perut tante..
“Ya Leo, ouh..”
Kuremas dada tante yg masih memakai baju piyama..
“Leo, buka saja bajuku. Ayo lakukan sesukamu..”
Dan
kubuka baju tante.. Dan langsung menyembullah 2 bukit indah yg belum
pernah kulihat.. Kuremas payudara tante dengan kedua tanganku..
“Ouhh, enak Leo, teruskan..” desah tanteku..
Kuremas-remas terus dada tante yg putih halus itu..
“Ayo Leo lakukan sesukamu dengan dadaku.. Hisap Leo. Hisap susu tante..”
Kuturunkan wajahku ke dada tante dan kuhisap susu kirinya.. Dada yg kanannya kuremas terus.. Kugigit halus puting susunya..
“Ouhh,” teriak tanteku, “Enak Leo, ayo hisap yg dalam”
Kuhisap susu tante sampai keluar cairan susunya..
“Susu tante enak. Aku suka susu tante..”
Kedua susu tante kuhisap dan kuremas-remas.. Kubuka seluruh pakaianku hingga penisku keluar..
“Ohh.. Penismu gede Leo.. punya om-mu aja kalah. Diapain penismu”.
Penisku yg sudah nongol langgsung dielus sama tanteku..
“Adik manisku” kata tanteku sambil mengocok penisku..
“Enak kan?”
“Oh enak banget tante..”
“Enak kan?”
“Oh enak banget tante..”
Penisku dikocok terus oleh tanteku.. Aku tidak mau kalah langsung kubuka CD tanteku..
“Tante, memek tante merah muda, aku suka sekali”
Akhirnya
kami bermain dalam posisi 69. Memek tante yg sudah basah langsung saja
kujilat.. Sllrrpp.. ssllrrpp.. bunyi suara lidahku ketika menjilat memek
tanteku.. Tanteku juga tidak kalah gesitnya.. Penisku yg sudah menegang
itu dimasukin ke mulutnya..
Dan sejurus kemudian langsung dimainkan dengan lidahnya dan dihisap-hisap juga..
Kubuka memek tanteku dengan jari telunjuk dan jempolku.. Lalu kutusuk-tusukkan lidahku di lubang memeknya.. Sambil sekali-kali kuhisap memek tante yg baunya harum.. Sampai lebih kurang 10 menit kami dalam possisi 69, tiba-tiba kepalaku dijepit oleh kedua paha tante..
Kubuka memek tanteku dengan jari telunjuk dan jempolku.. Lalu kutusuk-tusukkan lidahku di lubang memeknya.. Sambil sekali-kali kuhisap memek tante yg baunya harum.. Sampai lebih kurang 10 menit kami dalam possisi 69, tiba-tiba kepalaku dijepit oleh kedua paha tante..
Aku
tahu kalau tanteku sudah mencapai orgasme yg pertamanya.. Dari memek
tante keluar cairan warna putih dan langsung kujilat sampai bersih..
Tanteku masih sibuk dengan penisku walaupun sudah mencapai orgasme..
Lalu..
Lalu..
“Tante, aku juga mau keluar”
Mendengar
ucapanku hisapan tanteku pada penisku semakin dipercepat. Dan..
Crroott.. croott.. Kumuncratkan 6 kali spermaku di mulut tanteku..
“Tante, jangan ditelan dulu spermanya..” pintaku..
Lalu
kupegang kepala tante dan kulumat bibirnya yg masih penuh dengan cairan
spermaku.. Dan tanteku bereaksi dengan cepat, akhirnya kami berbagi
sperma. Kumainkan lidahku dalam mulut tante yg penuh sperma dan kuhisap
spermanya, lalu kumuntahkan lagi ke mulut tanteku.. Tanteku juga
melakukannya.. Sampai lebih kurang 5 menit. Kami lalu menelan sperma
tersebut..
“Ayo Leo, masukin penismu ke memek tante” pinta tanteku..
Penisku
memang masih tegang walaupun sudah sempat mengeluarkan sperma.. Kubuka
paha tante lebar-lebar.. Sampai terlihat lubang memeknya yg masih basah
itu.. Lalu kupegang penisku dan kugesekkan kepala penisku di mulut
memeknya..
“Oh,
Leo ayo masukan penismu.. Tubuhku ini milikmu Leo.. Ayo. Lakukan
sesukamu.. Memekku ini milikmu Leo.. Ayo masukin..” racau tanteku..
Kudorong penisku ke memek tanteku yg sudah basah sekali.. Agak susah masuknya..
“Oughh.. Masukin yg dalam Leo.. Sampai penismu amblas.. Ayo Leo..”
Kutekan
lagi penisku. Sekarang penisku sudah masuk 1/2 ke dalam memek tanteku..
Kutarik sedikit penisku dan aku menarik napasku.. Dan.. Bless.
“Aughh, Leo sakit.. Penismu gede banget” teriak tanteku..
Penisku seperti dimakan oleh memeknya tante, amblas.. Kutarik pelan-pelan penisku..
“Leo, aauugghh. Sakit. Pelen-pelan ya..”
Kutarik dan dorong dengan pelan penisku yg berada dalam lubang kenikmatan tanteku..
“Tante, memeknya masih sakit?”
“Nggak Leo. Ughh. Nikmat. Ayo Leo lakukan sesukamu”.
“Nggak Leo. Ughh. Nikmat. Ayo Leo lakukan sesukamu”.
Kupercepat gerakan penisku.. Tarikk dorongg.. Tarik.. Dorong..
“Oughh.. Shh.. Leo.. Oughh shh..” desah tanteku karena nikmat yg kuberikan. Kugenjot terus memek tante yg semakin becek itu..
“Ouugghh enakk Leon ayo genjot memek tante.. Lagi Leo.. Ssshh”
Ku
percepat gerakan maju mundur pantatku.. Payudara tante yg bergoyg turun
naik seiring dengan genjotanku kuremas-remas.. Dan sekali-kali
kupelintir putingnya..
“Auhgghh enak Leo.. Ayo genjot.. Terusshh”
Penisku yg berada dalam memek tante.. Kutarik sampai hampir keluar.. Lalu.. Kudorong pantatku kedepan sekuat tenaga..
“Aaaugghh enak Leo, ayo lakukan lagi.. Aku suka penis kamu Leosshshh”
Kulakukan terus dan kupercepat genjotanku. Sepertinya tanteku sudah hampir klimaks..
“Ayo Leo pompa memek tante secepat dan sekeras mungkin dengan penismu itu.. Ougghh”
Tanteku juga menggoygkan pantatnya maju mundur sehingga terasa sekali denyut memeknya.
“Leo, tante mau keluar.. Ougghh shh tante nggak tahan lagi..”
“Kita sama-sama aja tante..”
“Kita sama-sama aja tante..”
Kupercepat
genjotanku. Kupompa terus memek tanteku ini.. Dann.. Tanteku memelukku
dengan erat dan terasa semburan cairan kenikmatan bibi dalam memeknya..
Croott ccrroott ccrroott..
Aku
juga menyemburkan spermaku dalam memek tanteku.. Akhirnya kami lemass..
Penisku yg masih berada dalam memek tante.. Seperti dijepit.. Enek
sekali denyutannya.. Aku juga membalas dengan membuat penisku
berdenyut..
“Hehe nakal ya kamu..”
“Tante juga”
“Tante juga”
Lalu
kami berdua berciuman dan memainkan lidah.. Dan kucabut penisku..
Terlihat cairan spermaku dan tanteku mengalir keluar dari memeknya..
Tanpa perintah langsung kujilati cairan yg membasahi memek tanteku
sampai bersih.. Dan kugigit halus bibir memeknya..
“Auhghh, kamu kok nakal banget sih..”
“Habis memek tante enak sekali”
“Habis memek tante enak sekali”
Kami lalu tertawa.. Tidak terasa kami main hampir 2 jam.
Malam
itu kami tidur tanpa membersihkan diri lagi.. Bau cairan kenikmatan
kami seperti memenuhi kamar tanteku.. Dan kami tidur tanpa busana..
Semalaman kami hampir tidak tidur karena kami terus saling mengelus-elus
bagian tubuh
kami..
kami..
“Aku cinta tante”
“Tante juga”. Baca Cerita Dewasa
“Tante juga”. Baca Cerita Dewasa
Comments
Post a Comment